Bahtera (kapal) Nuh telah lama menjadi kontroversi  di dunia arkeologi. Sejarah mencatat bahwa Nuh diperintahkan Tuhan untuk  membuat sebuah bahtera karena Tuhan berniat menurunkan hujan maha lebat  ke bumi. Alkitab mengisahkan bahwa Nuh mentaati perintah tersebut dan  tepat pada waktu yang telah ditentukan Tuhan, maka turunlah hujan yang  sangat lebat ke muka bumi dan menenggelamkan semua makhluk hidup yang  ada. Nuh beserta keluarganya dan binatang-binatang yang diselamatkannya  kemudian mengapung bersama bahtera tersebut. Alkitab kemudian  menceritakan bahwa bahtera tersebut kandas di puncak gunung Ararat.
Kisah yang bersumber dari Alkitab ini kemudian  menjadi bahan perbincangan yang hangat di kalangan sejarawan dan  arkeolog. Ada pihak yang mendukung bahwa kisah tersebut adalah nyata,  namunada juga yang menganggapnya hanya sekedar dongeng dari Alkitab.  Namun, perdebatan tersebut kini berakhir dengan telah ditemukannya  bukti-bukti ilmiah berkaitan dengan kisah tersebut. Sisa-sisa bahtera  tersebut ditemukan pertama kali oleh seorang Kapten angkatan darat dari  militer Turki. Ia menemukannya secara tidak sengaja pada waktu meneliti  foto-foto wilayah pegunungan Ararat. Kemudian untuk mengkonfirmasi  temuan tersebut, diundanglah ahli-ahli arkeologi dari Amerika Serikat  untuk meneliti keabsahannya.
�
Pada ekspedisi ilmiah yang kemudian dilakukan pada  ketinggian 7000 kaki, sekitar 20 mil sebelah selatan puncak gunung  Ararat, mereka menemukan sebuah kapal sepanjang kira-kira 500 kaki yang  telah membatu. Pengukuran yang kemudian dilakukan pada obyek tersebut  menghasilkan suatu kesimpulan yang mencengangkan, karena ukuran panjang,  lebar dan tinggi penemuan arkelogi tersebut sama persis dengan ukuran  bahtera Nuh seperti yang tercantum di Alkitab. Saat ini, lokasi penemuan  bahtera tersebut telah menjadi obyek wisata yang dapat dikunjungi semua  orang.
More info, visit: http://www.arkdiscovery.com
ALKITAB SUNGGUH DAPAT DIPERCAYA!!
�






Tidak ada komentar:
Posting Komentar