[caption id="" align="alignleft" width="300" caption="Tse Tse kecil  sedang menyuapi papanya yang lumpuh."]
[/caption]
(Dajiyuan, 17 Des) Karena ayahnya lumpuh bertahun-tahun, anak yang baru berumur 6 tahun ini terpaksa memikul tanggung jawab rumah tangga. Selain setiap hari mencuci muka ayahnya, memijat dan memberi makan, dia masih bersama ibunya mengambil botol air mineral bekas sebagai tambahan pendapatan keluarga. Cerita Tse Tse ini banyak menyentuh hati teman di internet, hanya beberapa jam, sudah puluhan ribu orang yang mengkliknya.
[caption id="" align="alignright" width="300" caption="Tangan mungil Tse Tse sedang memijat kaki papanya."]
[/caption]
Tse Tse punya satu boneka kecil yang lucu, itu yang paling disayanginya. Malam hari juga mengendongnya tidur. "Dia melihat boneka itu di toko, beberapa kali dia memintanya, 5 Yuan, saya tidak tega terus, akhirnya saya nekat membelikannya," Kata Xiong Chun.
[caption id="" align="alignleft" width="208" caption="Tse Tse dengan tekun merawat papanya."]
[/caption]
[/caption](Dajiyuan, 17 Des) Karena ayahnya lumpuh bertahun-tahun, anak yang baru berumur 6 tahun ini terpaksa memikul tanggung jawab rumah tangga. Selain setiap hari mencuci muka ayahnya, memijat dan memberi makan, dia masih bersama ibunya mengambil botol air mineral bekas sebagai tambahan pendapatan keluarga. Cerita Tse Tse ini banyak menyentuh hati teman di internet, hanya beberapa jam, sudah puluhan ribu orang yang mengkliknya.
Adegan yang mengharukan
Begitu sampai di rumah, Tse Tse langsung sibuk  menyiapkan seember air, lantas dengan tangannya yang mungil ia memeras  selembar handuk yang besar, karena handuk terlalu besar buat dia, Tse  Tse membutuhkan 3 sampai 4 menit baru bisa mengeringkannya, kemudian  dengan handuk itu dia menyeka wajah ayahnya dengan lap itu. Dia sangat  teliti melapnya, sepertinya khawatir kurang bersih. Setelah selesai, Tse  Tse kemudian berjingkat melap punggung ayahnya, di belakang, selesai  semua, dengan puas dia tersenyum ke ayahnya.
Tse Tse tahun ini berumur 6 tahun, baru kelas 1 SD,  tinggal di jalan Baoan, desa Nantong, papanya Xiong Chun pada 5 tahun  lalu tiba-tiba menderita otot menyusut, di bawah leher semua lumpuh,  untuk mengobati penyakitnya dia telah menghabiskan semua tabungannya.  Sekarang, keluarga yang beranggotakan 3 orang ini hanya mengandalkan  ibunya yang bekerja di pabrik, dengan penghasilan kecil itulah mereka  bertahan hidup.
Di sekolah Houde, anak yang seumur dengannya dengan  ceria bergandeng tangan dengan orang tuanya sambil berjalan, namun Tse  Tse malah harus sekuat tenaga mendorong ayahnya pulang. Ketika mau  menyeberang jalan, dia akan berhenti sejenak, menoleh kendaraan yang  lalu lalang, setelah aman dia baru menyeberang. Setiap ketemu tempat  yang tidak rata, Tse Tse harus mengeluarkan tenaga ekstra menaikkan roda  depan, menarik kursi roda itu dari belakang, wajahnya yang mungil  sampai terlihat kemerahan. Dari sekolah sampai rumah jaraknya sekitar  1.500 meter, harus ditempuh selama 20 menit.
Satu keluarga 3 orang menempati rumah 8 m2
Rumah Tse Tse adalah sebuah rumah dengan kamar kecil  seukuran 8m2, hanya besi seng menutupi atap yang menghalangi  cahaya masuk ke kamar, di atap tergantung sebuah lampu energi kecil.  Dalam rumah penuh debu, yang paling mencolok adalah penghargaan Tse Tse  yang tergantung di dinding. Terhadap sekeluarga yang pendapatan  bulanannya hanya sekitar 1.000 RMB (Rp. 1,5 juta) bisa dikatakan, sebuah  TV 21" sudah merupakan barang mewah.
Sebuah ranjang atas dan bawah sudah memenuhi seluruh  kamar, di atasnya penuh dengan barang pecah belah, hanya tersisa sedikit  ruang kecil. Xiong Chun berkata, itu adalah ranjang Tse Tse. Sebuah  meja lipat tergantung di dinding, itu adalah meja belajar Tse Tse, juga  adalah meja makan keluarga.
Di samping pintu yang luasnya tidak sampai 1 m2,  ada "dapur" yang dibuatnya sendiri, di samping kompor masih tersisa  sebatang kubis. "Makanan dan minyak di rumah semua diberikan oleh teman  mamanya, satu hari tiga kali makan, Cuma makan malam yang agak lumayan,  di rumah jarang makan daging, namun setiap minggu mereka akan  mengeluarkan sedikit biaya untuk mengubah kehidupan anaknya, namun  setiap kali makan, Tse Tse akan membiarkan saya makan dulu, baru dia  makan." Kata Xiong Chun.
[caption id="" align="alignright" width="300" caption="Tangan mungil Tse Tse sedang memijat kaki papanya."]
[/caption]Setiap hari memijat papanya 3 kali
Mama Tse Tse bekerja di pabrik, setiap siang hari dia  akan menyisakan sedikit waktu pulang ke rumah menanak nasi untuk  suaminya, setelah menyuapi dia segera balik ke pabrik bekerja, tanggung  jawab merawat suaminya semua di bebankan ke pundak Tse Tse.
Xiong Chun memberitahu wartawan, setiap pagi jam 6.30  begitu jam alarm berbunyi, Tse Tse akan bangun, cuci muka dan sikat  gigi, dia juga membantu papanya mencuci muka, selesai itu dia akan  memijat tangan dan kaki papanya, kira-kira 10 menit. Pulang sekolah  sore, dia akan memijat papanya lagi, malam setelah memandikan papanya,  dia akan memijat papanya lagi, baru tidur.
"Agar bisa lebih banyak membantu mamanya, Tse Tse  kadang-kadang ikut mamanya memungut barang bekas untuk menambah  penghasilan keluarga. "Xiong Chun sangat sayang anaknya. Tetangga di  sekeliling sangat terharu dan mengatakan:� "Tse Tse sangat mengerti.  Kita semua merasa bangga ada anak seperti ini."
Boneka 5 Yuan yang paling disukainya
Mama membawa dia memungut botol air bekas untuk  menambah penghasilan. Suatu ketika, Tse Tse memungut satu mainan mobil  plastik bekas di tempat sampah, dia bagaikan mendapat barang pusaka,  setiap hari akan main sebentar dengan mobil plastiknya itu. Yang Xianfui  berkata, kemarin mama dan anak pergi memungut besi bekas, bisa dijual  20 Yuan.
Tse Tse punya satu boneka kecil yang lucu, itu yang paling disayanginya. Malam hari juga mengendongnya tidur. "Dia melihat boneka itu di toko, beberapa kali dia memintanya, 5 Yuan, saya tidak tega terus, akhirnya saya nekat membelikannya," Kata Xiong Chun.
[caption id="" align="alignleft" width="208" caption="Tse Tse dengan tekun merawat papanya."]
[/caption]Begitu Tidak Boleh Sekolah, Langsung Menangis
Untuk mengirit biaya listrik,setiap hari begitu  pulang sekolah Tse Tse akan memindahkan "Meja kecilnya" keluar, mengejar  siang hari menyelesaikan PR-nya.
"Uang sekolahnya setahun sekitar 3.000 sampai 4.000,  kami tidak sanggup. Karena tidak ada uang, tahun ini saya juga  melepaskan berobat lagi," kata Xiong Chun. Beberapa waktu yang lalu, dia  berbicara dengan istrinya agar Tse Tse berhenti sekolah saja, Tse Tse  begitu tahu langsung menangis.
Xiong Chun berteriak, "Hidup normal saja bermasalah,  masih harus kasih dia sekolah, sungguh susah, bila sudah tidak mungkin,  biar dia berhenti saja." Tse Tse yang sedang bermain boneka, begitu  mendengar kata papanya, langsung menangis. Xiong Chun menarik Tse Tse ke  sisinya, membujuk: "Papa akan usahakan kamu sekolah, biar kamu bisa  sekolah!" Setelah dibujuk beberapa kali, Tse Tse baru berhenti menangis,  dengan tangan mungilnya dia menyeka air matanya.
"Terhadap Tse Tse, saya sungguh menyesal....," sambil  menangis tersedu, Xiong Chun sudah tidak dapat berkata lagi. Xiong Chun  berkata: "Saya percaya pasti akan sembuh, Tse Tse adalah harapan saya."  (dajiyuan.com/lim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar